This is text from summary to display inside blue bar!

Learn more

  Notifications

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Nam condimentum, urna ac mollis sodales, turpis nunc molestie lectus, non condimentum neque odio hendrerit purus. Donec ultrices blandit ex ac pellentesque. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia curae; Aenean risus magna, cursus eget vestibulum eget, tempus at nibh. Curabitur viverra dui lacus, aliquam varius lacus euismod sit amet. Nullam pulvinar mauris vitae tortor ullamcorper feugiat. Etiam eu leo quis ante posuere commodo. Suspendisse laoreet turpis id finibus finibus.

Nulla eget urna orci. In condimentum luctus tincidunt. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Donec consequat accumsan ex non sodales. Donec nunc sapien, finibus vel convallis et, finibus ut sapien. Quisque at faucibus est. Maecenas in sem orci. Nullam sagittis ipsum sed lectus ultricies lacinia. Aliquam erat volutpat. Sed auctor ex nec consequat varius. Sed volutpat sit amet mauris ut malesuada. Praesent vel magna eu diam blandit elementum.

Integer maximus, leo vel sodales pharetra, quam elit rhoncus turpis, in dignissim massa ex non ex. Vivamus viverra venenatis lectus eu elementum. Duis gravida enim at lectus tincidunt, nec aliquet turpis sodales. Nunc ultrices mi faucibus, pretium sapien et, aliquet ex. Vivamus ut magna non arcu fermentum venenatis. Nulla ac lacus nulla. Curabitur pharetra tellus eu erat molestie facilisis. Nam dolor libero, ultrices id tristique vel, porttitor vitae tortor. Aliquam accumsan sem tellus, id laoreet arcu ornare aliquet. Praesent at mollis velit. Suspendisse non odio et odio aliquet tincidunt quis et purus. Ut auctor, orci nec suscipit viverra, sapien magna vehicula augue, vitae scelerisque erat urna id elit.


 

MSIG Indonesia Tanam 5.000 Bakau di Pantai Bahagia

24 May 2023
desktop-image mobile-image

MSIG Indonesia berpartisipasi dalam upaya penanaman hutan bakau di Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi. Mengutip informasi dari Yayasan Sentral Rehabilitasi Mangrove (SRM), keberadaan hutan bakau di pesisir pantai di daerah tersebut terus mengalami penyusutan dan kerusakan akibat seringnya terjadi abrasi. Saat ini, hutan bakau di Kecamatan Muara Gembong tersisa sekitar 600 hektar dari kondisi sebelumnya seluas 10.481,15 hektar dan hampir 350 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Untuk berkontribusi dalam menyelamatkan daerah tersebut dari kerusakan lebih lanjut, MSIG Indonesia menyumbangkan 5.000 pohon bakau untuk ditanam. Kegiatan ini merupakan bagian dari perjalanan perusahaan untuk mencapai net-zero carbon emissions pada tahun 2050.

  Perjalanan Tim MSIG Indonesia menuju Pantai Bahagia


Perjalanan Tim MSIG Indonesia menuju Pantai Bahagia
 ​​Kegiatan Penanaman Bakau oleh MSIG Indonesia


​​Kegiatan Penanaman Bakau oleh MSIG Indonesia

Wakil Presiden Direktur MSIG Indonesia, Bernardus P. Wanandi, mengatakan bahwa hutan bakau menyimpan karbon biru yang dapat menyerap emisi gas rumah kaca, sehingga dapat mengurangi dampak perubahan iklim. Selain itu, hutan bakau tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga untuk masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar ekosistem hutan bakau. Dengan menanam dan melestarikan hutan bakau, diharapkan dapat mengantisipasi dan mengurangi dampak perubahan iklim yang menjadi perhatian utama perusahaan.

Perubahan iklim memperparah hilangnya keanekaragaman hayati dengan mengubah kondisi fisik dan kimiawi ekosistem, seperti suhu, curah hujan, dan kenaikan permukaan air laut. Kegiatan penanaman ini didukung oleh Yayasan SRM, sebuah lembaga non-profit lokal yang berfokus pada pelestarian lingkungan, khususnya rehabilitasi hutan bakau. Program ini bertujuan untuk memulihkan habitat hutan bakau yang sangat penting untuk menjaga keanekaragaman hayati, melindungi garis pantai, dan memitigasi perubahan iklim.

Pembina Yayasan SRM, Imanuel Iman, menyampaikan, “Sudah terjadi kerusakan yang sangat masif di Muara Gembong ini. 940 hektar lebih daratan sudah tergerus oleh laut. Tanah yang dulunya daratan kini telah menjadi lautan. Itulah yang melatarbelakangi mengapa kami memilih untuk melakukan upaya rehabilitasi di lokasi ini. Selain itu, penanaman yang kami lakukan juga memiliki fungsi lain, tidak hanya untuk merehabilitasi bakau tetapi juga membantu masyarakat sekitar yang kehilangan mata pencaharian. Pertama, bibit yang ditanam berasal dari masyarakat. Kedua, dari perawatan bakau yang kami berikan setiap bulannya. Kemudian masyarakat sekitar juga dapat penghasilan dari kegiatan penanaman bersama pihak luar, seperti fasilitas perahu, juga makanan untuk pengunjung yang melakukan penanaman.”

Iman juga menambahkan bahwa Yayasan SRM memiliki visi yang sama dengan MSIG Indonesia terkait dengan isu perubahan iklim. “Hutan bakau bisa membantu mengurangi pemanasan global karena memiliki kemampuan menyerap karbon empat kali lebih banyak dari hutan tropis. Pada hutan tropis, saat daun dan ranting jatuh, terjadi pelepasan karbon. Sementara di hutan bakau, ketika ranting dan daun jatuh, ia akan tetap tertahan di dalam air. Di situlah mengapa hutan bakau memiliki kemampuan menyerap karbon empat kali lebih tinggi dari hutan tropis.”

Upaya ini selaras dengan misi perusahaan untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan masyarakat yang dinamis dan turut serta menjaga masa depan bumi, dengan memberikan keamanan dan ketenangan pikiran melalui usaha asuransi dan jasa keuangan global. Menjaga kelestarian bumi dan masa depan yang baik bagi generasi penerus adalah tanggung jawab bersama, dari perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan oleh individu sampai dengan kebijakan yang ditetapkan perusahaan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai komitmen MSIG Indonesia terhadap keanekaragaman hayati dan keberlanjutan, silakan kunjungi https://www.msig.co.id/id/biodiversity.

upaya-mengurangi-dampak-perubahan-iklim-melalui-penanaman-bakau
Back to top